![]() |
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr. Aqua Dwipayana, (kanan), bersama putra bungsunya, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana, saat di pesawat. ISTIMEWA |
Maskapai Garuda Indonesia GA 647, lepas landas, Rabu (5/2/2025), pukul 16.00 WIT.
Si burung besi itu terbang dari Bandara Pattimura, Ambon, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Di dalam pesawat itu ada Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana.
Ia menikmati perjalanan panjangnya bersama sang putra bungsu, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana.
"Kita bersyukur bisa kembali jalan bareng. Perjalanannya lancar. Ketemu beragam orang dan memperoleh banyak pengalaman berharga,” kata Aqua dengan senyum penuh makna.
Namun, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, bukanlah tujuan akhir penerbangan mereka hari itu.
Ayah dan anak itu pun melanjutkan penerbangan dengan GA 328 pada pukul 18.45 WIB ke Bandara Juanda, Surabaya.
Mereka berdua menuju Malang, setelah tiba di Kota Pahlawan, Surabaya, menempuh perjalanan darat.
Selama sekira dua jam menuju Malang, diperkirakan tiba pukul 23.00 WIB.
“Semua orang yang kita temui sangat baik dan ramah. Alhamdulillah,” tutur Ero, si bungsunya Dr. Aqua singkat, tapi penuh rasa syukur.
Sebagian orang, merasakan perjalanan panjang seperti itu bisa terasa melelahkan.
Namun, bagi Dr Aqua dan Ero, justru menjadi momen berharga untuk berbagi cerita, berdiskusi, dan mensyukuri setiap detiknya.
Dalam setiap detik di udara dan darat, ada syukur yang terus terangkai. Ada pelajaran yang terus tercatat.
Dr. Aqua dan Ero menikmati perjalanan mereka, menyelami setiap momen dengan hati terbuka dan pandangan positif.
Bagi mereka, setiap perjalanan selalu membawa cerita baru yang patut disyukuri.
Meski singkat, perjalanan tersebut tidak hanya soal berpindah tempat dari Ambon ke Malang.
Malang, 9 jam penuh cerita dan rasa syukur.
Perjalanan ini menjadi perjalanan jiwa, mengingatkan bahwa setiap langkah adalah anugerah. (OID)