Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati saat membuka Lokakarya Building Inclusivity in Climate Resilience at City and Regency Levels, di Jakarta, Sabtu (14/9/2024). |
ORATOR.ID - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Raditya Jati, mengatakan, keterlibatan aktif semua kelompok memperkuat resiliensi iklim sangat dibutuhkan.
"Hal tersebut karena masyarakat dihadapkan pada tantangan perubahan iklim yang semakin nyata," kata Dr. Raditya Jati, melalui siaran pers BNPB, Minggu, (15/9/2024).
Ia menyampaikan, pendekatan yang bersifat inklusif, khususnya pada fase awal yaitu perencanaan kebijakan harus dilakukan.
“Pendekatan inklusif menjadi kunci dalam perencanaan kebijakan, dengan memastikan keterlibatan kelompok rentan," ucap Raditya, menyampaikan itu saat lokakarya BNPB, di Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Lokakarya bersama International Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI) ini membahas penguatan resiliensi iklim di tingkat kota dan kabupaten.
"Kelompok rentan ini seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, serta komunitas yang memerlukan dukungan lebih," tambah Raditya.
Raditya menambahkan, keterlibatan mereka diawali pada wilayah administrasi di tingkat lokal, yaitu kota dan kabupaten.
"Latar belakang ini harus didukung oleh berbagai pihak untuk penguatan kapasitas, seperti pengetahuan atau pun tahapan dalam perencanaan inklusif," tuturnya. (OID)